Selasa, 07 Desember 2010

Virus Herpes Simpleks (HSV)

Kira-kira 80% infeksi virus herpes simpleks (HSV) pada neonatus disebabkan HSV tipe 2. Infeksi kongenital dengan organisme ini sangat jarang. Sebaliknya, bayi-bayi terinfeksi dari saluran genitalia maternal segera sebelum atau selama persalinan. Infeksi maternal primer menyebabkan infeksi HSV neonatus pada kira-kira 50% kasus, sementara memiliki risiko infeksi sebanyak 10%. Transmisi HSV dapat dicegah dengan persalinan seksio sesarea bila ibu memiliki lesi genital aktif dan ketuban pecah selama kurang dari 4 jam.

Gejala infeksi HSV neonatus umumnya muncul pada usia 5-10 hari dan dapat dikategorikan sebagai diseminata atau terlokalisasi. Pada infeksi yang hanya mengenai "SEM" (Skin, Eye, and/or Mouth kulit, mata dan/atau mulut) vesikel dapat tidak dijumpai sebelum anak berusia dua atau tiga minggu. Infeksi sistemik HSV awalnya muncul berupa gambaran yang mirip dengan gambaran yang terlihat pada sepsis bakterial (letargi, malas makan, suhu tidak stabil). Dengan berkembangnya penyakit, dapat terjadi ikterus, koagulasi intravaskular diseminata, hepatosplenomegali, dan syok. Penyakit sistem saraf pusat dapat terjadi secara tunggal atau disertai dcngan terkenanya sistem organ lain. Temuan cairan serebrospinal yang sering adalah leukositosis (dengan limfosit predominan), peningkatan jumlah eritrosit, dan peningkatan konsentrasi protein. lnfeksi HSV neonatus diobati dengan acyclovir, 30 mg/kg,/hari, dibagi setiap 8 jam selama 10-14 hari.

Referensi
Pediatri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar