Jumat, 10 Desember 2010

Perawatan payudara setelah melahirkan

Sebagian hesar wanita dalam masyarakat dunia ketiga menyusui bayinya tanpa mempersiapkan payudaranya terlebih dahulu. Dalam masyarakat modern, payudara wanita terlindung di batik pakaian. Hal ini menimbulkan dua masalah: pertama, puting terlindung dari eahaya matahari dan air sehingga menjadi lunak: dan yang kedua, payudara mempunyai konotasi seks sehingga pekerjaan merawat serta membuka payudara dapat menimbulkan perasaan malu dan bahkan keengganan untuk meneteki pada wanita yang tidak yakin akan perasaan seksualnya sendiri.

Penyuluhan serta nasihat yang diberikan dalam masa antenatal tentang perawatan payudara harus sederhana dan mendorong wanita yang hamil untuk memberikan ASI kepada bayinya.

Bentuk puting
Payudara dan puting harus diperiksa pada kunjungan pertama. Jika putingnya eekung atau masuk ke dalam, pasien harus mengenakan nipple shield yang harus dipakainya sejak usia kehamilan 12 minggu. Salah satu bentuk nipple shield adalab Woolwieh shield; perisai puting ini bertujuan untuk memperpanjang puting susu dengan menekan areola sehingga puting itu tegak sendiri. Pada beberapa kasus inversio puting yang berat, ekstensi pitting mungkin haru terjadi setelah beberapa bulan: kendati demikian, nipple shield sebaiknya digunakan untuk mempertahankan ekstensi puting.

Pada wanita yang puting susunya rata tidak diperlukan persiapan khusus. Untuk menenteramkan hatinya, dapat dijelaskan bahwa perbaikan bentuk puting biasanya terjadi setelah melahirkan karena puting lebih menjulur keluar. Sebagian ibu mungkin memerlukan bantuan tambahan agar bayi berada dalam posisi yang benar terhadap payudara ibu, khususnya dalam periode penggembungan payudara akibat bendungan vena yang terjadi sebentar pada saat sekitar hari ketiga sesudah melahirkan.

Perawatan puting
Perawatan puting merupakan pekerjaan sederhana. Pada waktu mandi, ibu dapat membersilikan puting dari kerak kolostrum yang mengering dan kemudian menarik puting tersebut serta memilinnya di antara jari-jari tangan. Selama bulan terakhir kehamilan, beberapa tetes kolostrum mungkin dapat diperah keluar dari puting. Setelah mandi, puting dikeringkan dengan lembut. Cahaya matahari langsung juga bermantaat dalam mempersiapkan puting untuk pemberian ASI. Meskipun mungkin tidak ada halaman di belakang rumah yang dapat digunakan sehagai tempat berjemur, tapi setiap rumah tentunya mempunyai jendela yang dapat dibuka sehingga cahaya matahari dapat masuk. Wanita hamil harus duduk di depan jendela tersebut dengan puting menghadap ke arah cahaya matahari: perbuatan ini dilakukan selama kurang-lebih 10 menit setiap hari sementara payudara dan bagian tubuh lainnya dilindungi agar tidak terkena panas.

Makanan Pendamping ASI

Di negara Barat ada dua buah nasihat nenek mengenai perawatan puting yang masih dipatuhi sampai saat ini. Pertama, pemakaian alkohol yang dapat membuat puting menjadi kaku; dan kedua, pemakaian sikat kuku yang menyebabkan hal yang sama. Kedua cara perawatan ini sebenarnya membuat kulit puting menjadi kering dan sering merusaknya. Sebagian wanita bersedia melakukan upaya terbaik untuk mempersiapkan puting bagi pemberian ASI nanti dan mereka akan menuruti apa yang didengar dari orang lain selain mematuhi saran-saran hidan atau dokter. Karena itu, kita harus menanyakan apa saja yang sudah dilakukannya dalam perawatan puting sehingga dapat dipastikan apakah perbuatan yang dikerjakannya itu tidak menimbulkan cedera atau kerusakan pada puting.

Persiapan payudara
Payudara harus dimasase sebentar dengan lembut pada saat mandi. Masase ini akan memperbaiki sirkulasi darah dalam payudara. Barangkali pengurutan payudara akan menimbulkan rasa sakit akibat penggembungan vena yang terjadi secara fisiologis, khususnya dalam awal dan akhir kehamilan. Pada saat-saat ini sebaiknya ibu hamil mengenakan BH yang pas. Di samping itu, kompres dingin yang dilakukan untuk waktu yang terbatas atau menyiram payudara dengan air dingin, dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Pustaka
Perawatan Maternitas Oleh Helen Farrer Rn Rm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar