Selasa, 30 November 2010

Makanan pendamping ASI

Setelah bayi berusia 6 bulan, volume dan jumlah zat gizi ASI tidak bisa lagi mencukupi kebutuhan tubuh bayi yang semakin meningkat. Memasuki usia 6 bulan, aktivitas bayi sudah beragam. Misalnya sudah mampu mengontrol gerakan kepala, tangannya sudah mulai aktif menjangkau benda atau makanan dan berusaha memasukkannya ke dalam mulut, mulai berlatih duduk sendiri, dan giginya sudah mulai tumbuh. Pada usia 6 bulan, berat tubuh bayi sudah 2--3 kali berat lahir.

Peningkatan aktivitas dan awal pertumbuhan pesat tersebut membuat bayi memerlukan dukungan kalori dan nutrisi selain ASI. Oleh karena itu, bayi perlu diberi makanan pendamping ASI. Walaupun demikian, bayi harus tetap diberi ASI hingga usia satu tahun. Bahkan, bisa dilanjutkan sampai usia dua tahun jika ASI masih cukup. Jika volume ASI terbatas setelah bayi berusia 6 bulan sehingga bayi diberi susu formula, hendaknya susu formula tidak dijadikan makanan utama yang mendominasi menu makan bayi.

Kapan siap diberi makanan pendamping ASI?
Makanan pendamping ASI disarankan mengandung banyak air, terutama untuk bayi usia dini (6--9 bulan). Asupan cairan diperlukan untuk mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh, mendukung pertumbuhan jaringan, dan membuang sampah sisa metabolisme karena proses tumbuh kembang jaringan tubuh sedang berlangsung sangat pesat. Penguapan air melalui pori-pori kulit dan paru-paru serta cairan tubuh yang terbuang lewat BAB (buang air besar) dan air seni membutuhkan asupan cairan yang cukup.

Pengenalan makanan pendamping ASI dimulai secara bertahap. Mulai dari yang enter, lembut, dan selanjutnya lebih padat. Begitu pun dengan bahan makanan yang diberikan, mulai dari yang tunggal, mudah dicerna, dan tidak merangsang, yaitu buah segar. Tahapan ini penting untuk melatih keterampilan makan bayi dan memperkaya perbendaharaan cita rasanya.

Bayi yang telah siap mendapatkan makanan pendamping ASI sudah memiliki keterampilan dasar untuk makan. Misalnya, ia mulai memainkan lidahnya ke atas, ke bah, ke samping, atau memutar-mutarkannya, dan menggerakkan rahangnya naik-turun seperti gerakan mengunyah. Benda apa pun yang ada di tangannya dimasukkan ke dalam mulut.A sudah menunjukkan rninatnya untuk makan jika melihat orang lain makan. Keterampilan ini sudah terbentuk ketika bayi berusia 6 bulan sehingga bayi perlu diperkenalkan pada makanan yang mudah cerna, yaitu pure buah segar.

Mengapa harus alami?
Makanan pendamping ASI hendaknya berupa makanan alami, yang dibuat sendiri di rumah. Makanan alami tidak mengandung bahan tambahan (food additives), seperti esens dan bahan pewarna yang memberatkan organ pencernaan bayi, terutama hati (liver) dan ginjal. Meskipun diklaim aman untuk bayi, setiap bahan sintetis yang ditambahkan ke dalam makanan bayi dideteksi sebagai toksin oleh tubuh. Walaupun demikian, makanan kemasan untuk bayi tetap bisa digunakan sesekali pada kondisi darurat, misalnya jika berpergian. Namun, bukan sebagai makanan sehari-hari untuk bayi.

Buah, makanan pemula pendamping ASI
Buah segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping AS!. Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna, yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna.
Sebaliknya, by usia di ni (6--7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lainnya yang tidak mudah dicerna. Lagi pula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu, bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gram setiap kali makan) dan diencerkan.

Pada tahp awal pemberian makanan pendamping ASI. Ad a bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya, bayi perlu menyesuaikan diri selama 4--5 hari. Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap by tidak sama. Ada by yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep.

Buah merupakan sumber vitamin C. salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (pro vitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga, seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega-3, salah satu jenis lemak sehat yang balk untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya.

Buah apa?
Berikut ini beberapa jenis buah yang amen diberikan pada bayi sebagai pendamping ASI.

Hindari gula
HINDARI menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita-rasa manis asli buah. Gula mematikan cita-rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan cita-rasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi Anda.

Nasi & sayuran, sumber karbohidrat kompleks
SETELAH BUAH-BUAHAN SEGAR, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi, kentang, dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna, beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.

Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenal cita-rasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pad dan protein hewani sekaligus.

Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam-asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare.

Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium, dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.
Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini nasi dan makanan pokok pengganti nasi yang bisa diberikan pada bayi.

Pustaka
Variasi makanan sehat bayi Oleh Wied Harry Apriadji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar